Masyarakat Inggris konon amat suka minum teh. Mereka menghabiskan kurang lebih dua kilogram per pertahun. Berdasarkan data statistik, konsumsi teh masyarakat inggris menempati urutan nomor 2. Beda 0,1 kilogram dari Turki. Bahkan Cina yang amat identik dengan cha-pun cuma mengkonsumsi 0,6 kilogram perkapitanya.
Salah satu pendorong besarnya konsumsi teh di Inggris adalah adanya budaya afternoon tea. Masyarakat Inggris, katanya biasa mengkonsumsi teh pada pukul 3 sampai 5 sore. Namun karena kesibukan yang makin padat, afternoon tea cenderung diadakan di acara-acara khusus saja.
Katanya ritualnya pun unik. Untuk dapat menikmati secangkir teh, masyarakat inggris memanaskan air hingga hampir mendidih dalam teko. Seduh teh hitam sekitar dua menitan. Terserah kita mau mencampurnya dengan gula, madu atau susu. Cuma campuran gula sudah ketinggalan zaman. Masyarakat Inggris lebih sering mencampurkan sedikit susu sebagai perasa. Ritual minum teh ini sering disebut High Tea. Disebut High tea, karena acara minum the ini diadakan di meja tinggi. High merupakan juga pengganti sarapan pagi dan makan sore. Makanya orang-orang sering menyebutnya Meat Tea
Tradisi minum the sendiri diperkenalkan oleh Catharine of Braganza abad 17. Beliaulah yang membawa tradisi minum teh dari Portugal sejak menikah dengan Charles II. Sedang tradisi afternoon tea diperkenalkan oleh Anne, Duchess of Bedford. Pada zamannya Ratu Anne sering meminta dibawakan sepotong sandwich disore hari ketika hendak minum teh.
Saking identiknya kegiatan minum teh dengan masyarakat Inggris, kebanyakan orang menyebut teh hitam inggris sebagai English Tea. Padahal the sendiri ditemukan di Cina dan banyak dibudidayakan di India. Sebagian teh hitam Inggris disuplai dari Ceylon alias Sri Lanka.Walaupun bernama Ceylon Tea, katanya daun-daun teh yang ada dikirim dari Indonesia Raya. Tambi adalah salah satunya. Perusahaan yang berada di daerah Wonosobo ini memang mengfokuskan diri untuk memproduksi teh hitam, 70 persen total produksinya dinikmati oleh masyarakat Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Jerman bahkan Polandia.
Masyarakat kita memang tidak memiliki budaya minum teh yang cukup kuat. Kita sendiri baru mengkonsumsi 330 gram pertahunnya. Masyarakat kita sering minum the dipagi atau sore hari. Lebih sering lagi kalau ada tamu hehehhehe. Sebagian kita menyukai teh yang panas, kental dan manis, kadang sepat malah. Saya pribadi tidak begitu suka minum teh. Kalaupun buat biasanya saya malah lebih suka yang nggak sepet dan gak pake gula hehehehehe.
Sumber:kompasiana.com
0 komentar:
Post a Comment