Perkebunan Teh Kemuning

KEBUN teh Kemuning, konon ada sejak zaman Belanda. Soal sejarah perkebunan itu, Manajer PT Rumpun Sari Kemuning, Pardiyo, mengaku tidak bisa cerita banyak.

Tapi penanda bahwa perkebunan itu telah ada sejak dulu bisa dilihat pada bangunan-bangunan yang ada di kompleks pabrik, yang terlihat tua berkesan Eropa, terkesan kokoh, dan tertata rapi.

”Saya belum lama di sini, sebelumnya di perkebunan teh Kendal. Soal sejarah, tak tahu banyak,” kata dia.

Dia mengatakan, perkebunan teh tersebut milik swasta, bukan Badan Usaha Milik negara (BUMN), sehingga pengelolaan perkebunan berorientasi pada target-target yang telah ditetapkan perusahaan yang berinduk di Jakarta yakni Sumber Tirta Abadi Sentosa.

Menurutnya, kebun teh Kemuning membudidayakan tanaman teh jenis TRI 2025, dengan spesialisasi produk teh hijau. Dalam perkebunan seluas 437,82 hektare itu, rata-rata produksi daun teh basah berkisar 11 ton/hari.



”Produksi daun teh dipengaruhi musim dan cuaca. Pada April - Juni, produksi daun teh bisa mencapai 13-15 ton/hari, sedangkan bulan Juli-September akan menurun, berkisar 8-9 ton/hari,”imbuhnya.

Untuk mendapatkan daun teh sebanyak itu, ada sekitar 400 orang yang memetik daun teh tiap hari. Mereka bekerja sejak pagi hingga pukul 13.00. Para pemetik teh mendapatkan upah berdasarkan kemampuan memetik yakni Rp 350/kg, dan satu orang pemetik rata-rata dapat mengumpulkan 40-60 kg daun teh/hari.

Di samping mempekerjakan pemetik daun, pabrik itu juga memiliki karyawan tetap sekitar 150 orang. Sebagian besar mereka adalah warga sekitar pabrik dan sekitar perkebunan.

40% Ekspor

Teh hijau, yang diproduksi kebun teh Kemuning, dikenal dengan rasa yang sepet, tidak telalu kental dan beraroma khas. Inilah yang menjadi ciri teh dari lerang Lawu itu.

Daun teh hasil pemetikan dari kebun, selanjutnya mendapat perlakuan proses perlayuan, untuk kemudian disetorkan ke sejumlah pabrik teh.

Ke mana saja daun teh Kemuning dikirim? ”Itu yang tahu perusahaan kami di Jakarta. Di sini sekadar memproduksi. Gambarannya, 60% untuk lokal dan sisanya (40%) diekspor,” imbuh Pardiyo.

Meski swasta yang berorientasi bisnis, PT Rumpun Sari Kemuning tak melulu memikirkan keuntungan. Perusahaan itu juga memiliki tanggung jawab sosial dalam kaitan pendidikan dan ekonomi masyarakat sekitar.

Menurut Pardiyo, objek wisata kebun tak dikomersialkan, sementara pabrik itu juag sering digunakan untuk parktik mahasiswa, anak sekolah dan berbagai institusi pendidikan, guna belajar dan mengetahui seluk-beluk teh

Sumber: Suara Merdeka

Perkebunan Teh Kemuning Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Indah Nurani

0 komentar:

Post a Comment