Siapa sih yang tidak tahu teh?minum teh merupakan kebiasaan orang Indonesia. Bila di Jepang minum teh merupakan sebuah tradisi yang hanya dilakukan saat dan waktu tertentu saja. Di Indonesia acara minum teh merupakan rutinitas seperti halnya minum air putih. Bagi kebanyakan generasi tua minum teh merupakan suatu kewajiban. Secangkir rasanya tidak cukup. Mereka menyediakan sepoci. Pagi, siang dan sore mereka lalui dengan minum teh. Untuk kaum muda biasanya mereka lebih senang meminum teh berupa minuman kemasan yang siap minum seperti teh botol, teh kotak,dan lainnya.
Pertama kali suka minum teh pas saya pindah ke rumah mertua sekitar 3 tahun yang lalu. Di tempat tinggal yang baru ini kebiasaan minum teh merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari ibu mertua selalu menyeduh sepoci teh. Teh yang biasa digunakan adalah teh cap botol hijau produk gunung Slamat atau teh Sariwangi. Dua merek teh ini memang paling popular dan sangat mudah ditemukan di warung-warung.
Mula-mula saya hanya senang meminum teh bila ditambah dengan gula atau susu, akan tetapi lama kelamaan teh tanpa tambahan apapun rasanya enak juga. Sehabis makan tanpa secangkir teh panas rasanya kurang mantap dan sejak itulah saya senang meminum teh dan tak pernah terlewatkan setiap harinya.
Perkenalan saya dengan merek lain terjadi saat bibi suami saya membawakan teh cap tong tji dan Gopek. Rasa kedua teh ini enak dan wangi melatinya menambah selera.Ternyata keluarga suami memang pecinta teh. Katanya sih kebiasaan minum teh ini sudah berlangsung sejak masih ada nenek suami dan turun temurun sampai sekarang.
Teh lain yang saya kenal adalah teh produk lokal yang hanya ada di kota tempat saya tinggal yakni teh sayang anak, teh upet produk Cirebon dan teh cap buah Zaetun keluaran pekalongan. Setelah mengenal banyak merek teh saya mulai tertarik lebih jauh untuk mencicipi merek- merek teh yang lain seperti teh celup sosro dan teh 2 tang. Wah…ternyata merek teh di Indonesia banyak sekali ya…bahkan satu merek saja bisa bermacam-macam jenisnya ada teh hitam dan teh hijau, teh seduh, teh celup, premium, super dll pokonya banyak sekali ragamnya.
Sekarang saya pun mulai menjadi pengamat teh. Untuk yang satu ini baru saya lakukan setahun terakhir. Saya mulai mengkoleksi bungkus atau kemasan teh yang pernah saya coba. Setiap bulan biasanya saya membeli merek teh yang berbeda tujuannya agar dapat menyimpan bungkusnya selain ingin membandingkan aroma dan rasa antara teh yang satu dengan yang lainnya. Bahkan Suami menyarankan untuk membuat album bungkus teh.he..he.. boleh juga idenya.
Setelah menjelajah dan mencicipi belasan merek teh keluarga saya jatuh hati dan menetapkan pilihan pada teh celup Prendjak dan teh Goalpara seduh. Teh Goalpara yang biasa kami konsumsi adalah teh hitam. Untuk teh hijaunya saya belum mencoba. Mungkin lain waktu pasti saya coba juga. Teh Goalpara ini saya kenal beberapa bulan yang lalu saat pertama kali tinggal di Bekasi. Di sebuah super market saya menemukan merek teh ini dan saya baca ternyata produk Jawa Barat. Berbeda dengan teh merek lainnya yang kebanyakan keluaran daerah Jawa Tengah. Aneh juga saya baru mengenal merek teh yang satu ini karena sebelumnya saya tidak pernah menemukannya di kota tempat tinggal saya dulu mendengarnya pun tidak pernah. Sementara itu ketertarikan saya terhadap merek teh semakin menjadi terakhir yang saya coba adalah teh Prendjak. The celup ini rasanya memang lain daripada yang lain rasa vanillanya sangat tajam dan aroma bunga yang terasa adalah aroma bunga mawar bukan melati. Saya pun mencoba membaca labelnya ternyata teh ini keluaran Tanjung Pinang daerah Riau. Wah beruntung sekali saya bisa mencobanya karena di kota saya teh merek ini belum pernah saya temui. Harganya pun terjangkau sekitar Rp4500 dan saya dapatkan di supermarket Giant.
0 komentar:
Post a Comment