Teh hijau merupakan minumanterkenal dari Jepang. Di jepang, teh (ocha) identik dengan teh hijau. Semua jenis teh sebenarnya sama-sama berasal dari tanaman Camelia Sinensis., yaitu tanaman semak-semak yang berasal dari daratan India atau Cina. Namun pengolahan yang berbeda akan menghasilkan jenis teh yang berbeda, seperti teh hijau, teh hitam, atau teh putih. Pengolahan teh hijau dilakukan dengan cara mengukus daun teh mentah segera setelah dipetik. Pemrosesan teh kemudian dihentikan saat daun teh mengalami oksidasi minimal. Berbeda dengan teh hijau, teh hitam atau teh merah yang biasa diminum di Indonesia dioksidasi secara sempurna. Proses oksidasi teh hitam dilakukan selama enam minggu.
Teh hijau memiliki banyak manfaat bagi kesehatan yang lebih baik. Kandungan katekin pada teh hijau lebih tinggi daripada jenis teh lainnyanya. Hal ini disebabkan selama pengolahan teh hijau, katekin dipertahankan dengan cara menginaktivasi enzim polifenol oksidasi melalui proses pelayuan atau pemanasan. Pada pengolahan teh jenis lainnya, katekin dioksidasi menjadi senyawa orthoquinon, bisflavanol, theaflavin dan thearubigin yan manfaatnya tidak setinggi katekin. Salah satu temuan terbaru mengenai manfaat teh hijau, yaitu dapat melindungi mata. Berdasarkan penelitian yang dilakukan ilmuwan hongkong, kandungan katekin di dalam teh hijau dapat melindungi mata dari ancaman glaukoma serta penyakit mata lainnya.
Teh hijau banyak dikonsumsi orang yang sedang menjalani diet penurunan berat badan karena berdasarkan penelitian, teh hijau memiliki khasiat untuk membantu menurunkan berat badan. Teh hijau mengandung sekitar 8.35% kafein, 24,7% katekin (±70% adalah epigallocatechin gallate/EGCG). Satu gelas seduhan teh hijau mengandung 300-400 mg senyawa polifenol dan 100-200 mg di antaranya merupakan EGCG yang diyakini sebagai pemicu penurunan berat badan. Manfaat teh hijau dalam menurunkan berat badan adalah :
Mengurangi nafsu makan
Pada penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari University of Chicago terhadap tikus, tikus ternyata kehilangan nafsu makan sampai dengan 60% setelah disuntikan esktrak teh hijau setiap hari selama satu minggu. Hal ini bersangkutan dengan reaksi gula darah dalam tubuh terhadap teh hijau.
Mengurangi penyerapan lemak
Khasiat teh hijau salah satunya adalah untuk mencegah penyerapan lemak. Katekin yang banyak terdapat pada teh hijau dapat mencegah perubahan glukosa menjadi sel lemak. Teh hijau juga bisa membuat glukosa memperlambat peningkatan gula darah setelah makan, dan mencegah naiknya insulin yang bisa menimbun lemak.
Meningkatkan metabolisme
Penelitian membuktikan bahwa ekstrak teh hijau bisa meningkatkan energi dalam tubuh. Setelah 24 jam, ekstrak teh hijau dapat meningkatkan metabolisme sampai dengan 4%. Hal ini disebabkan oleh tingginya konsentrasi katekin polifenol, antioksidan yang terkandung pada teh hijau. Dengan adanya senyawa tersebut, intensitas oksidasi lemak dan termogenesis (banyaknya kalori yang mampu dibakar tubuh) pun meningkat.
0 komentar:
Post a Comment